Provinsi Bengkulu dijuluki sebagai Bumi Rafflesia yang tersohor karena memiliki flora khas kebanggaan masyarakat yakni Rafflesia Arnoldi. Bunga tersebut ditemukan oleh pemandu Indonesia yang bekerja pada Dr.Joseph Arnold pada tahun 1818 silam. Penamaan tersebut merupakan perpaduan dari nama Dr.Joseph Arnold dengan pemimpin ekspedisi asal Inggris pada masa itu Thomas Stamford Raffles.
Hingga kini, tanaman jenis parasit yang dikenal masyarakat sebagai bunga bangkai ini dapat ditemukan di Kabupaten Kepahiang. Keunikan lainnya ialah karena Rafflesia Arnoldi mekar hanya dalam waktu seminggu pada musim kemarau, kemudian mati.
Kota Bengkulu dalam Bahasa Inggris disebut dengan Bencoolen. Ada yang menyebutkan bahwa asal usul nama Bengkulu berasal dari Bangkahulu, Bahasa Melayu “bang” yang berarti pesisir, sedangkan “kulon” berarti barat. Namun cerita yang paling berkembang di masyarakat ialah mengenai lamaran Putri Gading Cempaka oleh orang Aceh yang menimbulkan peperangan. Adik Putri Gading Cempaka berteriak “Empang ka hulu” yang artinya hadang mereka dan jangan sampai mereka menginjakkan kaki di tanah kita. Kota Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di Pantai Barat Sumatera setelah Padang di Provinsi Sumatera Barat. Kota yang memiliki luas 144,52 kilometer persegi ini berpenduduk sekitar 351.298 jiwa menurut sensus pada tahun 2015 silam.
Selain Belanda sebagai negara yang paling lama menduduki sebagian besar wilayah Indonesia, negeri Sang Ratu, Inggris juga sempat menjajah Indonesia 5 tahun lamanya. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa Bengkulu menjadi salah satu area kekuasaan Inggris sangat lama hingga 140 tahun. Kota Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di Pantai Barat Sumatera setelah Padang di Provinsi Sumatera Barat. Pencinta sejarah pasti tak akan bosan ketika berkesempatan untuk mengunjungi Bengkulu karena Anda akan menemukan banyak peninggalan bekas penjajahan Inggris di Bumi Raflesia seperti Benteng Marlborough.
Kecamatan Anggut Atas pantas saja disebut sebagai area terpopuler di Kota Bengkulu. Area ini menjadi lokasi Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu yang didiami tahun 1938-1942 saat dirinya menjadi tahanan politik. Kini jalan di daerah tersebut dinamakan Jalan Soekarno-Hatta yang terkenal di kalangan wisatawan. Selain bersejarah, area ini juga terdapat sentra oleh-oleh yang terdiri dari berderet-deret toko yang menjajakan oleh-oleh khas Bengkulu mulai dari penganan hingga ragam cinderamata berupa barang untuk dibawa pulang.
Pulau Baai
Pulau Baai merupakan pulau di Bengkulu yang merupakan perkampungan dan pelabuhan tradisional yang tengah dalam proses pengembangan infrastruktur. Pulau yang juga terdiri dari hutan bakau dan merupakan rumah dari ragam fauna ini bahkan ditargetkan untuk dijadikan sebagai pelabuhan bertaraf internasional. Pengembangan Pulau Baai menjadi pelabuhan bertaraf internasional diawali dengan bantuan pembangunan jembatan, sekolah, rumah ibadah, mobil pintar, serta transportasi seperti rel kereta api dari kota Padang ke Stasiun Pulau Baai.
Fort Marlborough
Benteng Marlborough dari segi arsitektur luar tampak seperti kura-kura jika dilihat dari atas, tipikal benteng-benteng buatan Eropa. Fort Marlborough didirikan pada tahun 1714-1719 di atas bukit buatan dengan posisi menghadap kota Bengkulu dan membelakangi laut Samudera Hindia. Kongsi dagang bernama Perhimpunan Hindia Timur Britania atau yang dalam bahasa Inggris bernama East India Company (EIC) membangun benteng Marlborough sebagai benteng pertahanan Inggris.
Dalam sejarahnya, benteng yang diserahkan kepada Depdikbud sebagai cagar budaya ini pernah dibakar oleh masyarakat Bengkulu. Puncaknya terjadi penyerangan kembali yang menewaskan seorang Opsir Inggris, Robert Hamilton pada tahun 1793, kemudian disusul dengan tewasnya seorang residen, Thomas Parr pada tahun 1807, yang keduanya dibuatkan monumen penghormatan oleh Inggris.
Benteng Marlborough kemudian sempat dikuasai Belanda dan Jepang sebagai benteng pertahanan pada masa pendudukannya. Pada tahun 1948, Fort Marlborough digunakan sebagai markas Polri, sebelum sempat direbut kembali oleh Belanda, dan pada akhirnya menjadi markas TNI pada tahun 1950 setelah Belanda berhasil didepak dari Bumi Ibu Pertiwi.
Tugu Thomas Parr dibangun satu tahun setelah wafatnya Thomas Parr sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah Inggris terhadap Thomas Parr, residen Inggris di Bengkulu yang tewas saat diserang oleh masyarakat lokal. Berstatus cagar budaya, bangunan berbentuk oktagonal dengan kubah di atasnya ini memiliki luas 70 meter persegi dengan ketinggian 13,5 meter dan kubah di atasnya. Tugu yang berdiri di Kampung Cina ini juga dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama “Kuburan Bulek” karena bentuk gundukan kubah di atasnya. Berjarak hanya sekitar 170 meter dari Benteng Marlborough, sayang sekali apabila prasasti ini terlewatkan saat Anda berada di kawasan tersebut.
Masjid Jamik Bengkulu yang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya menyimpan sejarah istimewa karena arsitekturnya didesain langsung oleh Ir. Soekarno. Masjid Jamik Bengkulu pada mulanya memiliki arsitektur standar yang berdiri di dekat makam pahlawan nasional Sentot Alibasyah Prawira. Kemudian pada awal abad ke-18, rumah ibadah bersejarah ini dipindahkan ke Jalan Soeprapto dan mulai dipercantik bersamaan dengan waktu pengasingan Ir. Soekarno di Bengkulu.
Bukan hal yang mudah untuk merenovasi masjid tua ini. Sebab Ir. Soekarno terlebih dahulu membujuk orang yang dituakan bagi “Kaum Tuo”, sebuah golongan Islam di Bengkulu. Pemugaran masjid yang dilakukan pada tahun 1940 hingga 1941 ini pun dilakukan dengan mempertahankan beberapa elemen bangunan asli, berpadu dengan rancangan arsitektur Bung Karno seperti pada bagian atap dengan plafon tinggi ke puncak hingga tambahan pilar cakar ayam dengan ukiran kayu di bagian atas sebagai pelopor ornamen ukiran yang diterapkan pada Masjid di Bengkulu.
Sebelum menjadi presiden pertama Indonesia, Bung Karno yang aktif menyuarakan kemerdekaan pernah diasingkan sebagai tahanan politik oleh pemerintah Belanda. Terdapat rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu dan di Ende sebagai saksi bisu perjuangan presiden pertama di Indonesia ini. Rumah pengasingan Bung Karno di Ende pada tahun 1934-1938 dijadikan sebagai museum dengan nama Situs Bung Karno. Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu yang didiami tahun 1938-1942 berada di kawasan Anggut Atas, tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta. Rumah yang dahulu dimiliki oleh pedagang Tionghoa tersebut masih menyimpan barang peninggalan Ir. Soekarno mulai dari ranjang, sepeda, hingga foto keluarga.
Pantai Panjang merupakan salah satu tujuan wisata populer karena letaknya di tengah kota yakni berjarak hanya sekitar 4 km dari tengah kota. Dengan garis pantai yang mencapai 7 km, Anda dapat menikmati keindahan laut dari pinggir pantai. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan seperti bermain air dan menginjakkan kaki di pasir pantainya, bermain volley, hingga melakukan olahraga yang memicu adrenalin yakni berselancar. Jika sempat, rasakan juga sensasi jogging di bibir pantai pada sore hari yang membuat Anda kian bersemangat sambil menunggu matahari tenggelam.
Kuliner di Bengkulu
Selagi melancong, sempatkan juga untuk mengeksplorasi menu sarapan khas Bengkulu. Jika Anda terbiasa menyantap roti atau semangkuk bubur ayam setiap pagi, kali ini coba cicipi kenikmatan sepiring lontong tunjang. Tunjang atau lebih dikenal dengan sebutan kikil ini merupakan perpaduan gulai nangka dan kikil yang disajikan dengan lontong. Seperti halnya jenis makanan berkuah santan lainnya, tambahan kerupuk di atasnya menambah tekstur yang lebih kaya di setiap suapnya
Pernah menetap di Bengkulu pada masa pengasingan, Presiden Ir. Soekarno juga punya makanan khas Bengkulu terfavorit yakni bagar hiu, yang dimasak dengan kuah yang sekilas tampak mirip dengan kuah gulai khas Padang. Dari penamaannya, betul bahwa ikan hiu yang menjadi bahan utama pembuatannya. Tidak lazim memang, namun siapa sangka racikan bumbu sedap yang terdiri dari ragam rempah seperti laos, kunyit, kemiri, pala, asam Jawa, cengkeh, kelapa sangrai, dan berbagai bumbu lainnya ini mampu menutup bau amis ikan hiu yang cukup kuat. Bagi Anda yang peduli dengan hiu sebagai hewan yang dilindungi jangan emosi dahulu, sebab bagar hiu khas Bengkulu kini banyak dimodifikasi menjadi jenis bagar ikan lainnya. Untuk menikmati seporsi bagar ikan pun Anda hanya perlu membayar mulai dari Rp10.000 saja, sangat murah dibandingkan dengan kenikmatan yang Anda dapatkan.
Sekalian mengunjungi destinasi wisata Pantai Panjang, Anda dapat bersantap di Rumah Makan Kerapu yang terletak di tepi Pantai Panjang. Merasakan kenikmatan masakan khas Bengkulu yang berbahan dasar seafood di restoran ini seperti bagar asam ikan dan udang tempoyak yang menjadi hidangan utama. Dekat dari laut, tentu saja sari laut yang dijajakan masih segar seperti kakap merah, kerapu merah, cumi-cumi, dan masih banyak lagi. Nafsu makan dijamin kian bertambah karena Anda juga disuguhi dengan pemandangan laut dan sunset yang menawan di Pantai Panjang.
Mumpung di Kota Bengkulu, masukkan Rumah Makan Inga Raya ke dalam agenda wisata kuliner. Restoran khas Bengkulu yang berlokasi di Kota Bengkulu ini tepatnya berada di Jalan Pasar Pantai, di tepi Pantai Panjang. Menu makanan khas Bengkulu seperti bagar hiu dan ikan hiu bakar hingga gulai timun cendawan yang spesial dapat Anda pesan yang kemudian disantap dengan bonus suara debur ombak dan panorama indah dari pinggir pantai. Harga makanannya juga cukup bersahabat dipatok mulai dari Rp. 25.000 saja.
Pusat oleh-oleh di Bengkulu yang berdiri sejak tahun 1992 silam tersebut berada di Jalan Soekarno-Hatta atau dikenal sebagai kawasan Anggut Atas. Terletak sejengkal dari Simpang Lima di pusat kota, sentra oleh-oleh ini menjadi tujuan wajib sebelum Anda bertolak dari Bengkulu. Sebab sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia untuk membawa buah tangan setelah berlibur ke kota-kota lainnya.
Oleh-oleh khas Bengkulu lempuk durian pun menjadi incaran, meskipun juga dapat ditemukan di daerah Sumatera lainnya. Jika tidak suka rasa dan baunya yang menyengat, Anda dapat membawa penganan lain seperti manisan mangga atau terong, kue siput, sirup kalamansi, hingga produk kerajinan.
Mega Mall Bengkulu
Sama halnya dengan kota-kota berkembang lainnya di Indonesia, Bengkulu juga memiliki pusat perbelanjaan modern yakni Mega Mall Bengkulu untuk memenuhi lifestyle masyarakat. Berlokasi di Jl. KZ Abidin II Pasar Minggu di pusat Kota Bengkulu. Pusat perbelanjaan di Bengkulu ini idela untuk menghabiskan waktu bersama keluarga hingga sebagai tempat hangout muda-mudi Bengkulu. Mega Mall Bengkulu diisi oleh tenant lengkap mulai dari restoran cepat saji, supermarket, retail toko buku terkenal, bioskop yang memutarkan film-film terbaru, hingga pusat permainan mengasyikkan.
Bagi Anda yang ingin menjelajah Indonesia melalui jejak sejarah yang berbeda, maka Bengkulu adalah destinasi yang dapat memperkaya khasanah sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain bangunan bersejarah peninggalan Inggris dan perjuangan Bapak Negara Indonesia pertama, Anda dapat menjadi saksi kekayaan flora Indonesia melalui Rafflesia Arnoldi, dan destinasi wisata alam cantik yang juga menarik untuk dikulik.
Berapa harga hotel OYO di Bengkulu per malamnya?
Anda bisa memilih harga mulai dari Single Room, Twin Room, Double Room, Suite Triple Room, dan Suite Family Room. Harga mulai dari Rp177.286 (harga terendah weekday) sampai Rp282.357 (harga tertinggi weekday). Selengkapnya di sini.
Apa hotel OYO di Bengkulu terdekat dari bandara?
OYO 680 Grhadika Jodipati adalah hotel terdekat dengan Bandar Udara Fatmawati Soekarno.
Apa lokasi populer di Bengkulu?
Pantai Panjang Bengkulu, Rumah Pengasingan Bung Karno, Pantai Tapak Paderi, dan Kota Curup adalah kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
Apa fasilitas dasar yang tersedia di hotel OYO di Bengkulu?
OYO berusaha untuk selalu memberi kenyamanan maksimal kepada setiap tamu dengan menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti TV, WiFi, sprei, AC, dan kamar mandi dalam. Selain itu, tersedia juga fasilitas tambahan seperti tempat parkir, kulkas mini, CCTV, dan pengering rambut.
Apa saja tempat terbaik di Bengkulu untuk dikunjungi pada akhir pekan?
Tempat yang bisa Anda kunjungi saat berkunjung ke Batu adalah Benteng Marlborough, Pantai Kualo, Air Terjun Curup, Pantai Jakat, dan Kampung Tua Cina.
Apa saja tempat terbaik yang bisa dikunjungi di Bengkulu bersama pasangan?
Berlibur bersama pasangan semakin romantis dengan mengunjungi Pantai Tapak Paderi, Pantai Panjang, Bukit Kaba, Bukit Batu Kandis, dan Danau Mas Harun Bastari.
Apa pusat perbelanjaan yang ada di Bengkulu yang terdekat dengan hotel OYO?
Pusat perbelanjaan yang dekat dengan hotel OYO di Bengkulu adalah Mega Mall Bengkulu, Bencoolen Mall, dan Pasar Barukoto.
Seperti apa cuaca di Bengkulu pada umumnya?
Rata-rata suhu di Bengkulu sekitar 27 °C.
Apakah hotel OYO di Bengkulu menerima pembayaran dengan kartu kredit?
Hotel OYO di Bengkulu menerima pembayaran dengan kartu kredit, termasuk VISA dan MasterCard.