Kota Palu adalah ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah. Kota ini berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah barat dan utara, Kabupaten Parigi Moutong di sebelah timur, dan Kabupaten Sigi di sebelah selatan. Kota Palu memiliki wilayah seluas 395.06 km2, dan disebut-sebut sebagai kota 5 dimensi karena topografinya yang terdiri atas lembah, sungai, pegunungan, teluk dan lautan. Karena hal itu, kota Palu dan sekitarnya memiliki banyak daerah wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Nama Palu berasal dari kata Topalu'e yang berarti Tanah yang terangkat. Disebut begitu karena awalnya kota Palu adalah lautan. Sumber lain menyebutkan, asal nama kota Palu adalah Volo, yang dalam bahasa Kaili berarti bambu. Pada saat itu, bambu merupakan kebutuhan utama suku Kaili, suku asli penduduk Sulawesi Tengah. Oleh suku Kaili, bambu digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari seperti menjadi bahan makanan, bahan bangunan, alat musik, permainan dan perlengkapan sehari-hari.
Berjarak sekitar 70 km dari kota Palu, Donggala merupakan salah satu area yang ramai dikunjungi karena wisata alamnya. Dua objek wisata yang selalu menarik wisatawan untuk datang ke Donggala adalah Pantai Tanjung Karang dan Pusentasi. Di Pantai Tanjung Karang, Anda dapat menikmati keindahan bawah lautnya dengan menyelam atau snorkeling. Sedang Pusentasi merupakan sumur raksasa berdiameter 10 meter dengan kedalaman 7 meter. Sedang air di dalamnya adalah air asin seperti air laut.
Monumen Nosarara Nosabatutu merupakan monumen yang dibangun sebagai simbol perdamaian dan persatuan masyarakat Sulawesi Tengah. Nama 'Nosarara Nosabatutu' berasal dari bahasa Kaili, yang memiliki arti "Kita Bersaudara, Kita Bersatu". Monumen yang berdiri di atas lahan seluas 800 m2 ini merupakan bangunan 3 lantai. Lantai dasar berfungsi sebagai museum perdamaian, lantai 2 berfungsi sebagai museum seni budaya dan lantai 3 berfungsi sebagai museum bahaya penyalahgunaan narkoba.
Tidak jauh dari lokasi Monumen Nosarara Nosabatutu, terdapat Gong Perdamaian Nusantara. Gong seberat 180 kg dan berdiameter 2 meter ini memiliki gambar peta Indonesia di bagian tengah, simbol persaudaraan 5 agama di Indonesia, lambang 33 provinsi di Indonesia serta 444 logo dan nama kabupaten/kota di Indonesia.
Danau Poso merupakan danau terbesar di Pulau Sulawesi dan merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia setelah danau Toba dan danau Singkarak di Sumatera. Danau Poso memiliki keunikan, warna airnya yang ada di tepi berwarna hijau, sedangkan di bagian tengah berwarna biru. Danau seluas 32.000 hektar ini terletak di Kabupaten Poso yang dapat ditempuh 8 jam perjalanan jalur darat dari kota Palu.
Banua Oge atau Souraja merupakan rumah adat yang berfungsi sebagai tempat tinggal para raja sekaligus jadi pusat pemerintahan. Banua Oge dibangun pada abad 19 Masehi. Pada masa pendudukan Jepang, Banua Oge difungsikan sebagai tangsi militer. Saat ini, Banua Oge diambil alih oleh pemerintah Sulawesi Tengah dan dijadikan cagar budaya. Oleh karena itu, Banua Oge menjadi lokasi wisata sejarah.
Pantai Tanjung Karang terletak di Kabupaten Donggala, berjarak 40 km dari kota Palu. Pantai ini merupakan pantai favorit para penyelam karena keindahan bawah lautnya. Pantai ini memiliki 17 gugus karang yang tersebar sejauh 20 km dari bibir pantai. Di pantai ini, Anda dapat melakukan snorkeling atau menyelam. Selain itu, Anda juga dapat menikmati keindahan terumbu karang dengan menaiki perahu kaca yang dapat disewa.
Pulau Pasoso merupakan pulau yang terkenal karena menjadi rumah bagi penyu hijau sehingga dikenal dengan nama Pulau Penyu. Di pantai ini Anda dapat melihat penyu naik ke daratan dan bertelur. Tapi, untuk dapat melihat fenomena ini, Anda harus bermalam di Pulau Pasoso karena proses bertelur penyu hanya terjadi di malam hari. Dan untuk waktu terbaik mengunjungi pulau ini adalah bulan September hingga Oktober, karena di bulan-bulan tersebut, banyak penyu yang datang ke pesisir. Selain menyaksikan penyu, Pulau Pasoso juga memiliki keindahan terumbu karangnya, yang dapat dinikmati dengan menyelam atau snorkeling. Untuk menuju pulau ini, dibutuhkan waktu sekitar 3 jam perjalanan darat dari kota Palu.
Jika berkunjung ke kota Palu, Taman Nasional Lore Lindu harus jadi destinasi wisata yang dikunjungi. Pasalnya, taman nasional ini merupakan rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna. Hampir 50 persen dari fauna yang ada di taman nasional ini merupakan fauna endemik Sulawesi, seperti kera tonkean, katak Sulawesi, babi rusa, tangkasi, maleo dan kuskus. Ada juga flora endemik seperti wanga dan leda. Taman Nasional Lore Lindu memiliki wilayah seluas 217.991 hektar dan terdiri dari kawasan hutan lindung, dataran rendah dan lautan.
Taman Nasional Lore Lindu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Suaka Margasatwa Lore Kalamanta, Suaka Margasatwa Sopu Gumbasa dan Hutan Wisata Danau Lindu. Tidak hanya keindahan alam, flora dan faunanya, taman nasional ini memiliki situs megalitik. Terdapat 431 situs megalitik yang berumur ratusan tahun peninggalan peradaban Lemba Besoa yang dapat Anda lihat.
Kaledo merupakan makanan khas Palu yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota ini. Hidangan ini mirip dengan sup buntut, hanya saja berbahan dasar kaki lembu atau kaki sapi. Dari segi rasa, sepintas hidangan ini mirip dengan sup sum-sum, hanya saja warna kuahnya lebih bening dan dagingnya tidak dibumbui dan ditambah dengan bawang, garam dan jeruk nipis. Uniknya, bukan dengan nasi, Kaledo disantap dengan menggunakan singkong rebus.
Seperti namanya, Uta Kelo atau Sayur Kelor terbuat dari daun kelor. Daun kelor tersebut dimasak dengan menggunakan santan dan bumbu. Terkadang, agar makin gurih dan menambah cita rasa, Uta Kelo ditambahkan ikan teri. Biasanya, Uta Kelo disantap dengan makanan pendamping seperti udang, terong atau pisang kepok.
Bagi pencinta kuliner pedas, Duo Sole wajib Anda cicipi. Duo Sole merupakan sambal khas kota Palu yang cukup terkenal karena rasanya yang nikmat. Duo Sole terbuat dari ikan teri kering yang dimasak dengan bumbu sambal. Namun, yang membedakan Duo Sole dengan kebanyakan sambal, Duo Sole memiliki rasa yang tidak terlalu pedas sehingga cocok dijadikan lauk yang nikmat disantap bersama nasi hangat.
Jika mencari oleh-oleh khas Palu, Anda bisa membeli Kue Paranggi. Kue ini memiliki sebutan lain, yaitu bolu gula merah yang memiliki bentuk mirip dengan kue apem dari Jawa. Kue Paranggi terbuat dari gula merah yang dicampur dengan tepung terigu, soda kue dan minyak. Jajanan ini banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional di Palu dan cocok menjadi kudapan di sore hari.
Tabaro Dange merupakan jajanan khas kota Palu. Bahan utama Tabaro Dange adalah sagu. Sagu diolah bersama parutan kelapa, yang kemudian dimasak menggunakan tungku atau wajan dari tanah liat. Cara memasak yang masih tradisional ini dipercaya dapat mempertahankan cita rasa asli jajanan khas ini. Untuk menambah cita rasa, Tabaro Dange diberi isian ikan atau gula merah, sesuai selera.
Burasa juga dikenal dengan nama lontong atau lapat karena bentuknya yang memang mirip lontong tapi agak pipih. Burasa terbuat dari beras yang dimasak dengan santan hingga menjadi nasi lembek. Selanjutnya, dibungkus dengan daun pisang lalu direbus hingga matang. Burasa biasanya menjadi hidangan pada saat hari lebaran atau dijadikan bekal karena tahan hingga 2 hari.
Rumah Makan Kaledo Stereo terletak di Jalan Diponegoro, Kota Palu. Konon, nama restoran terinspirasi dari orang-orang yang makan kaledo dengan menggunakan dua tangan, jadi stereo, bukan mono. Di restoran ini, selain menyediakan kaledo, juga menyediakan singkong rebus atau nasi putih. Kaledo Stereo buka pada pukul 9 pagi hingga 10 malam.
Jika ingin menikmati berbagai macam hidangan seafood, Anda bisa mengunjungi Palu Seafood dan Resto. Menu andalan restoran ini adalah Kepiting Soka, kepiting bercangkang lunak. Kepiting dimasak menjadi kepiting goreng, kepiting rica-rica, kepiting lada hitam, kepiting asam manis dan kepiting saos padang. Selian kepiting, terdapat menu lain seperti aneka hidangan cumi, ikan dan udang. Restoran ini terletak di Jalan Kolonel Sugiono, Besusu Tengah, Palu.
Lokasi Palu Grand Mall terletak 500 meter dari bibir pantai Teluk Palu, memberikan mal ini pemandangan yang indah jika berada di lantai atasnya. Mal ini mulai beroperasi pada tahun 2014 dan sempat diterjang tsunami pada tahun 2018. Tapi kini mal ini sudah beroperasi normal seperti sedia kala. Pusat perbelanjaan kebanggan warga Palu ini menyediakan banyak tenant yang menjual barang-barang fashion, kuliner, bioskop, elektronik hingga area bermain.
Pusat perbelanjaan yang terletak di Jalan Sis Aljufri, kota Palu ini merupakan pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi masyarakat Palu. Di sini tersedia banyak toko yang menjual berbagai macam kebutuhan dari pakaian, sepatu, jam tangan, dan kebutuhan lain, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Uniknya, di Palu Plaza harga barang bisa Anda tawar. Palu Plaza buka mulai pukul 3 sore hingga pukul 10 malam.
Berapa harga hotel OYO di Palu per malamnya?
Anda bisa memilih harga mulai dari Single Room, Twin Room, Double Room, Suite Triple Room, dan Suite Family Room. Harga mulai dari Rp173.610 (harga terendah weekday) sampai Rp361.043 (harga tertinggi weekday). Selengkapnya di sini.
Apa hotel OYO di Palu terdekat dari bandara?
OYO 1138 Purple Hotel adalah hotel terdekat dengan Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, berjarak sekitar 2.6 km.
Apa lokasi populer di Palu?
Wisata Pusentasi, Pantai Talise, Jembatan Palu, Pantai Tanjung Karang Palu, dan Wisata Taman Nasional Lore Lindu adalah kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.
Apa fasilitas dasar yang tersedia di hotel OYO di Palu?
OYO berusaha untuk selalu memberi kenyamanan maksimal kepada setiap tamu dengan menyediakan fasilitas yang lengkap, seperti TV, WiFi, sprei, AC, dan kamar mandi dalam. Selain itu, tersedia juga fasilitas tambahan seperti tempat parkir, kulkas mini, CCTV, dan pengering rambut.
Apa saja tempat terbaik di Palu untuk dikunjungi pada akhir pekan?
Tempat yang bisa Anda kunjungi saat berkunjung ke Palu adalah Danau Lewuto, Wisata Kepulauan Togean, Air Terjun Saluopa, dan Museum Sulawesi Tengah.
Apa saja tempat terbaik yang bisa dikunjungi di Palu bersama pasangan?
Nikmati pengalaman liburan romantis bersama pasangan dengan mengunjungi Pantai Talise, Danau Lewuto, Pulau Pasoso, Pulau Lutungan, dan Pulau Kadidiri.
Apa pusat perbelanjaan yang ada di Palu yang terdekat dengan hotel OYO?
Seperti apa cuaca di Palu pada umumnya?
Rata-rata suhu di Palu sekitar 26 °C.
Apakah hotel OYO di Palu menerima pembayaran dengan kartu kredit?
Hotel OYO di Palu menerima pembayaran dengan kartu kredit, termasuk VISA dan MasterCard.