Belum pernah berkunjung ke Dieng? Wah… Rugi dong! Pasalnya, banyak hal seru yang cuma bisa Anda dapatkan di Dieng, bukan di kota lain. Terletak di dua wilayah kabupaten, Wonosobo dan Banjarnegara, Dieng dikenal sebagai daerah tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 2300 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sesuailah dengan namanya yang berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni ‘di’ yang bermakna tempat yang tinggi dan ‘hyang’ yang bermakna kahyangan. Kalau diartikan menjadi daerah tinggi tempat dewa dan dewi bersemayam.
Dieng memiliki banyak jenis kawasan wisata yang bisa dikunjungi. Mulai dari wisata kawah, gunung, telaga hingga kawasan wisata candi bisa kamu temukan di Dieng. Lokasinya juga saling berdekatan dan bisa dijangkau dengan mudah.
Sebut saja Kawah Sikidang, Telaga Warna, Candi Arjuna, atau Gunung Prau yang sangat terkenal itu sebagai contoh, Anda akan dibuat ketagihan dengan berbagai keistimewaannya. Ini hanyalah sebagian kecil saja contoh wisata di Dieng.
Masih ada banyak lagi tempat yang bisa kamu kunjungi di sana. Selain mengunjungi tempat-tempat wisata yang umumnya didatangi para wisatawan, sebenarnya ada banyak aktivitas seru lainnya yang bisa dilakukan untuk menambah keseruan jalan-jalan dan keseruan ini hanya bisa kamu temukan di Dieng, lho. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Belum ke Dieng namanya kalau belum melihat matahari terbit dari Puncak Sikunir. Puncak Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di pulau Jawa. Untuk mencapai puncak Bukit Sikunir, kamu harus rela berjalan kaki di area yang lumayan menantang dan suhu yang sangat dingin. Tenang, semua kelelahan yang kamu rasakan akan terbayar saat keindahan dan hangatnya jingga matahari terbit menerpa wajahmu.
Agar mudah menjangkau lokasi ini, kamu bisa menginap di penginapan terdekat atau camping di lokasi terdekat. Dari Sikunir, kamu bisa melihat hamparan perkebunan kentang dan sayur Dieng. Indah sekali!
Kalau kamu merencanakan perjalanan ke wisata Dieng, sebaiknya pilihlah waktu bepergian yang bersamaan dengan acara Dieng Culture Festival (DCF), yang biasanya diadakan di awal bulan Agustus. Ini merupakan perhelatan tahunan yang diadakan oleh pemerintah Dieng untuk mengenalkan kawasan cagar budaya Dieng kepada masyarakat.
Ada banyak festival yang disuguhkan di DCF, di antaranya festival domba, festival caping, festival bunga, dan festival lampion. Pada saat DCF pun, semua daerah wisata dibuka bebas dan ramai oleh pengunjung.
Selain mengadakan berbagai festival, hal yang menarik dari DCF ini adalah perhelatan pemotongan rambut para ‘Bocah Bajang’. Dalam mitologi Dieng, ‘Bocah Bajang’ atau anak berambut gembel adalah titisan para leluhur Dieng Plateau.
Di Dieng, kita bisa bisa menemukan fenomena Anak Bajang berambut gimbal ini. Rambut gimbal tersebut tidak akan bisa terurai rapi meski sudah disisir berkali-kali. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, para Anak Bajang harus mengikuti ritual pemotongan rambut agar gimbalnya hilang.
Jika di siang harinya DCF menyuguhkan berbagai pertunjukan seni dan budaya lokal Dieng kepada para pengunjung, maka menyaksikan pertunjukan musik Jazz malam hari di antara udara dingin Dieng merupakan salah satu suguhan yang banyak dinikmati pengunjung karena sangat seru lho.
Embun es sering kali muncul di dataran tinggi Dieng hingga mencapai suhu minus, di bawah nol derajat. Sekilas, bentuknya mirip salju, tapi embun es ini biasanya bisa kita lihat menempel di rerumputan dan tanaman. Orang-orang terkadang juga menyebutnya dengan istilah bunga salju.
Embun es ini sebetulnya sangat merugikan petani kentang di Dieng karena merusak tanaman kentang hingga gagal panen. Namun, di sisi lain embun es juga menjadi penarik tersendiri bagi wisatawan. Hampir setiap tahunnya Dieng disinggahi embun es, terutama saat bulan Agustus karena di bulan inilah suhu terendah Dieng terjadi, bahkan berturut-turut di tahun 2018 dan 2019, embun es terlihat saat perhelatan DCF dan banyak pengunjung yang menyaksikannya. Siapa tahu kamu juga bisa menyaksikan bunga salju di Dieng Culture Festival tahun ini.
Nah, ini dia salah satu keunikan yang juga ada di Dieng, yakni banyaknya kawah belerang aktif. Jika kamu berkunjung ke Dieng, kamu akan melihat banyak pipa yang dipasang sambung menyambung di sepanjang jalan raya. Ini adalah pipa gas yang berasal dari pemanfaatan panas bumi sebagai sumber pembangkit listrik di area sekitar. Salah satu kawah penghasil gas belerang yang paling populer adalah Kawah Sikidang yang berlokasi di dekat kawasan wisata Candi Bima.
Di area Kawah Sikidang ini, ada banyak sekali titik-titik gas panas yang mengeluarkan bau busuk khas belerang. Kamu bisa menyaksikan gelembung-gelembung gas panas yang mendidih. Aktivitas yang tidak kalah serunya, kamu juga bisa melihat aktivitas merebus telur di Kawah Sikidang ini. Telur mentah nantinya akan dicelupkan ke dalam Kawah Sikidang hingga matang oleh seorang petugas di dekat kawah. Cara yang sangat unik untuk merebus telur, ya?
Carica adalah tanaman yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi Dieng. Bentuk pohon dan buahnya mirip pepaya, tapi berukuran lebih kecil. Carica sering dijadikan oleh-oleh khas Dieng yang diolah menjadi keripik, manisan, minuman atau olahan lainnya.
Perjalanan kamu ke Dieng tidak akan lengkap sebelum membeli oleh-oleh berupa Carica ini untuk keluarga dan orang terdekat. Di sekitar daerah wisata Dieng terdapat banyak sekali kios oleh-oleh yang menyediakan olahan Carica. Rasanya manis dan segar.
Selain Carica, tanaman Purwaceng juga sangat terkenal di Dieng. Tanaman ini banyak dicari karena khasiatnya untuk kesehatan pria. Biasanya, tanaman ini diolah menjadi teh atau kapsul herbal dan bersanding dengan Carica sebagai oleh-oleh khas Dieng. Nah, bagi penikmat kuliner, jangan lewatkan sensasi rasa Mie Ongklok di lidah kamu.
Mie Ongklok memang menjadi salah satu ikon mi rebus paling khas di Wonosobo. Kuah kentalnya yang gurih saat dimakan panas-panas bercampur sambal pedas dikelilingi oleh hamparan panorama hijau dan udara dingin menambah nikmatnya sore hari Anda di Dieng. Bisa Anda bayangkan, ‘kan? Pasti kamu sudah mulai menelan air liur. Memang nikmat! Jadi, jangan lupa untuk mencicipi Mie Ongklok ini kalau sudah ke Dieng.
Mengunjungi seluruh daerah wisata di Dieng bersamaan dengan menikmati keseruan alam, budaya, dan masyarakatnya tentu tak akan cukup jika kamu hanya berkunjung sebentar saja. Terlebih, kalau kamu sudah mengenal keramahan penduduk Dieng, dijamin pasti ketagihan deh.
Jadi, kamu perlu menyiapkan waktu yang cukup luang agar seluruh keunikan Dieng bisa dinikmati. Nah, bagi kamu yang belum pernah berkunjung ke Dieng, sangat wajib menambahkan Dieng ke salah satu daftar rencana wisata kamu tahun ini. Selamat liburan!
Artikel kiriman: Evyta Andriani Ritonga
Please go back to portrait mode for the best experience
Comments are closed here.