Select Country
Select Country

Bangga Kekayaan Musik Tradisional Indonesia, Hadiri Solo Keroncong Festival 2024 di Solo!

Festival Wisata menjadi event yang menarik untuk dikunjungi bersama keluarga tercinta. Sejumlah konser, event dan festival digelar secara bergantian di berbagai daerah di Indonesia. Tiap festival budaya, pastinya juga memiliki daya tarik masing-masing sehingga dapat memberikan pengalaman liburan makin berkesan. Salah satunya Solo Keroncong Festival 2024 yang diadakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah pada 19-20 Juli 2024 di Pamedan Pura Mangkunegaran, Solo. Festival ini akan menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian dan promosi musik keroncong yang kaya akan nilai budaya dan sejarah Indonesia. Menampilkan para maestro, musisi, dan seniman keroncong terkemuka yang akan menghibur dan memperkaya pengetahuan pengunjung tentang musik tradisional Indonesia, acara ini juga menjadi forum bagi penggiat musik keroncong untuk berbagi pengalaman dan kecintaan mereka terhadap seni ini.  

Solo Keroncong Festival 2024 bertema Keroncong Experience “Becik Ketitik Keroncong Ketara”. Sebuah Pertunjukan Spektakuler Musik Keroncong dengan menangkap dan memberi ruang fenomena membaurnya musik keroncong dalam segala macam genre serta memadukan kolaborasi seni musik keroncong dengan seni fashion masa kini berbasis Batik sebagai eksplorasi yang berjiwa muda dan modern namun tetap mengedepankan budaya sehingga menjadikan keroncong sebagai experience explorasi seni di Kota Solo. 

Perjalanan Musik Keroncong 

Musik keroncong merupakan genre musik yang lahir dari perpaduan budaya Barat dan Timur yang digemari sejak awal kepopuleran pada awal abad ke-20. Musik keroncong pada saat itu populer lewat berbagai pentas yang diselenggarakan dan menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Saat itu, musik keroncong dikenal sebagai tradisi musik rakyat dari Kampung Tugu, karena disesuaikan dengan lokasi penemuannya di Kampung Tugu. Dari tahun 1880, menurut Sunarto Joyopuspito, musik Keroncong sudah melewati 4 fase, yaitu Keroncong tempo doeloe (1880 – 1920), Keroncong abadi (1920 – 1960), Keroncong modern (1960 – 2000) dan Keroncong millennium (2000 – saat ini). 

Alunan musik keroncong dihasilkan dari kolaborasi beberapa instrumen, seperti ukulele, gitar, flute, biola, selo, dan kontrabas. Dengan ciri-ciri syair yang terdiri dari tujuh kalimat dengan selingan permainan alat musik, melodi mendayu-dayu penuh cengkok  seperti glisando dan beat yang didapatkan dari ukulele dan cello. Bram Aceh, Gesang, Waldjinah, Mus Mulyadi, Hetty Koes Endang, Emilia Contessa, Indra Utami Tamsir, Sundari Soekotjo, dan juga Bondan Prakoso merupakan sedikit dari beberapa musisi Indonesia yang turut mengenalkan musik asli Indonesia ini, bahkan sampai ke penjuru dunia. 

Solo Keroncong Festival 2024 ini terbuka untuk semua kalangan, baik pecinta musik keroncong, maupun mereka yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Jawa. Dan berikut, beberapa rekomendasi penginapan OYO yang bisa menjadi rekomendasi selama wisata kamu di Solo.  

Super OYO Capital O 1644 Hotel Griya Kencana 

Terletak di pusat kota Solo, OYO 1644 Hotel Griya Kencana menawarkan fasilitas standar dengan harga terbaik. Layanan check-in 24 jam, Wi-Fi gratis dan ruang makan yang nyaman dapat dinikmati para tamu.  

OYO 1414 Paviliun Permata 

OYO 1414 Paviliun Permata adalah properti berkelas dan berselera tinggi dengan dekorasi yang menenangkan dan menawan. Terletak di Kota Surakarta, akomodasi ini dekat dengan Museum Keraton Surakarta, Alun-Alun Kidul Surakarta, Alun-Alun Lor Surakarta, dan Solo Grand Mall. 

Super OYO 3838 Tamansari Guest House 

OYO3838 Tamansari Guest House adalah sebuah hotel budget dengan fasilitas standar dengan harga terbaik di Solo, Indonesia. Terletak di jantung kota dan dekat dengan atraksi utama Museum Trowulan (6 km). 

Ayo ramaikan Solo Keroncong Festival 2024 dan rasakan pengalaman seni keroncong sembari menginap di OYO bersama keluarga. Download aplikasi OYO sekarang!

Comments are closed here.

Please rotate your device

Please go back to portrait mode for the best experience