Sebagai salah satu kota industri di Indonesia, Batam termasuk tempat yang mudah dijangkau dari segala penjuru tanah air. Penerbangan dari berbagai kota tersedia, terutama dari kota-kota besar di tanah air seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya.
Selain menjadi destinasi wisata warga lokal Indonesia, Batam juga menjadi tujuan wisata penduduk negeri Jiran, Malaysia dan Singapura. Tidak heran jika akhir pekan ada ribuan orang dari Singapura dan Malaysia berkunjung ke Batam dan memadati pusat-pusat perbelanjaan, resort, dan atraksi wisata lainnya.
Ya, karena letak Batam yang sangat dekat dengan kedua negara tersebut. Dari Singapura ke Batam hanya perlu waktu kurang dari satu jam naik kapal cepat. Sementara dari Johor, Malaysia, hanya memakan waktu 1.5 jam dengan kapal cepat juga.
Selain itu, Batam juga memiliki pelabuhan feri internasional yang jumlahnya tidak sedikit yakni lima pelabuhan dan tersebar hampir di setiap sudut kota. Kelima pelabuhan tersebut adalah Internasional Ferry Batam Centre, Harbour Bay, Sekupang, Waterfront Marina City, dan Purajaya Nongsa. Jadi bagi warga Indonesia yang hendak menyeberang ke Malaysia atau Singapura tidaklah sulit, dimikian juga sebaliknya.
Enaknya lagi, tarif kapal cepat ini tidaklah menguras kantong dalam-dalam. Untuk Batam-Singapura, bagi WNI, tarifnya mulai Rp200.000 (pergi-pulang). Sementara ke Johor, mulai dari Rp350.000 (pergi-pulang). Perlu diingat ya, tarif sewaktu-waktu dapat berubah tergantung promo yang diberikan para operator kapal.
Tarif juga tergantung dari pelabuhan mana kita berangkat. Ngomong-ngomong soal wisata di Batam, pastinya banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi, seperti shopping tourism, sea sport, pantai, golf, serta kuliner. Mayoritas wisatawan baik lokal maupun internasional yang datang ke Batam pastinya tidak akan luput dari “jerat” kuliner utama yakni makanan laut.
Oleh karena itu, tidak heran jika di sepanjang jalan kota Batam dan di tempat-tempat wisata pesisir (pantai) berjajar warung dan restoran yang menyediakan menu makanan laut sebagai menu utama mereka. Hati-hati juga dengan banyolan slogan BATaM (Body Anda Tambah Makmur) ya karena sajian seafood yang bikin susah move on.
Nah, tulisan kali ini, akan saya fokuskan untuk membahas beberapa menu kuliner khas di kota ini, mulai dari yang cocok untuk sarapan pagi sampai makanan laut yang lezat untuk santap siang dan malam. Deretan kuliner ini wajib dicoba ketika kamu menginjakkan kaki di Batam ya!
Jangan mikir macam-macam dulu karena nama makanannya ya, Mi Lendir. Menu satu ini sangat popular di Batam sebagai menu sarapan pagi. Diberi nama mi lendir karena menggunakan kuah kacang yang kental. Rasanya sangat enak, manis bercampur pedas.
Mi yang dipakai adalah mi basah kuning yang dicelur bersama dengan tauge atau kecamba panjang, kemudian disiram kuah kacang. Sebagai topingnya, diberi daun seledri dan bawang goreng plus yang tidak boleh ketinggalan adalah telur yang dipotong cantik serta potongan cabai rawit.
Bagi yang suka kecap, bisa pula menambahkan kecap manis di atasnya. Mi lendir ini bisa disejajarkan dengan makanan sejenis dari daerah lain seperti mi rebus Medan atau mi kocok Bandung. Namun, rasa dan tampilannya memang berbeda. Mi ini sangat enak disantap saat masih panas. Sajian ini sangat mudah dijumpai di kedai-kedai kopi di Batam.
Jika selama ini kamu mengenal nasi kucing khas Yogyakarta, di Batam juga ada nasi sejenis yang disebut nasi dagang. Bedanya, biasanya nasi kucing disantap pada malam hari tetapi nasi dagang ini adalah menu spesial sarapan pagi.
Secara tampilan, nasi kucing dan nasi dagang hampir mirip yakni sama-sama dibungkus daun pisang, Bedanya lagi, biasanya nasi kucing dibungkus daun dengan bentuk lipatan, tapi nasi dagang dibungkus dengan bentuk kerucut dan menggunakan lidi sebagai perekatnya.
Di dalam bungkusan nasi dagang terdapat nasi lemak atau nasi gurih yang dimasak dengan campuran bawang merah, bawang putih, jahe, ditambah halba. Di dalam bungkusan tersebut juga lengkap dengan lauk yang berbeda-beda. Ada yang lauknya ikan teri sambal, ikan tongkol sambal, ikan sarden sambal, cumi-cumi atau sotong sambal, dan lauk lainnya dari hasil laut.
Dari cerita warga pesisir Batam, dinamai nasi dagang karena dahulunya kemasan nasi ini merupakan bekal warga pesisir yang hendak pergi berdagang ke pasar menjual hasil laut. Namun, kini nasi dagang sudah semakin popular sebagai menu sarapan di Batam, dan Kepri umumnya.
Melihat sajian makanan bewarna hitam bagi sebagian orang mungkin tidak umum, tapi masakan hitam yang satu ini patut dicoba karena punya cita rasa khas Melayu Kepri, khususnya warga pesisir Batam. Namanya adalah sotong atau cumi masak hitam. Sesuai dengan namanya, tampilan masakan ini memang bewarna hitam yang berisi cumi-cumi ataupun sotong. Warna hitam pada masakan ini diambil dari tinta hitam yang terdapat di dalam perut sotong segar.
Cara memasaknya sangat gampang. Saat membersihkan sotong, buang cangkangnya, namun biarkan bagian tinta hitamnya. Lalu, potong-potong sesuai selera, kemudian diberi perasan jeruk nipis untuk menghilangkan amisnya. Tumis hingga harum irisan cabai, bawang merang, bawang putih, jahe, dan serai, serta garam. Masukkan cumi dan tambahkan air secukupnya. Masak hingga sotong matang dan hidangkan bersama nasi putih hangat. Dijamin, sekali mencoba bikin ketagihan yang membuat kamu makan lebih banyak dari biasanya.
Makanan selanjutnya yang wajib dicoba adalah gonggong. Eits… walau namanya gonggong, tapi ini tidak ada kaitannya dengan hewan yang suka menggonggong itu ya! Gonggong adalah sejenis siput laut yang kabarnya sangat jarang ada di daerah pesisir Indonesia. Bahkan, siput ini diklaim hanya ada di beberapa daerah di Kepulauan Riau (Kepri) terutama di Batam, Karimun, Bintan, dan Tanjungpinang.
Gonggong yang memiliki cangkang warna krim ini, biasanya disajikan di warung dan restoran seafood dengan cara direbus ataupun di tumis. Kemudian disantap dengan sambal terasi ataupun sambal kecap. Tekstur daging gonggong sangat kenyal. Saat digigit, rasa manisnya juga akan keluar.
By the way, untuk menyantap gonggong ini ada caranya ya, tidak bisa sembarangan karena daging gonggong itu bersembunyi di dalam cangkangnya. So, cara menyantapnya adalah ambil gonggong dari piring, kemudian letakkan di tangan kiri. Lalu, ambil tusuk gigi dengan tangan kanan. Tusukkan tusuk gigi ke dalam cangkang gonggong, dan tarik untuk mendapatkan daging utuhnya.
Celupkan ke dalam sambal terasi, kemudian siap dilumat di dalam mulut. Rasakan sensasi kenyal bercampur pedasnya sambal terasi khas pesisir Batam. Gonggong ini sangat sedap disantap dengan nasi putih ditemani dengan cah kangkung ataupun touge tumis ikan asin.
Well, tunggu apalagi guys, yuks jalan-jalan ke Batam dan jangan lupa nikmati kuliner tak biasa di kota ini mulai dari menu sarapan hingga makan malam ini. Dijamin, kamu akan betah berada di sini!
Artikel kiriman: Sri Murni
Please go back to portrait mode for the best experience
Comments are closed here.