Perayaan Idul Adha 1445 Hijriah sudah dekat, jatuh pada tanggal 17 Juni 2024 ini artinya long weekend sudah di depan mata karena Pemerintah menetapkan bahwa 18 Juni juga menjadi hari cuti bersama. Tak heran jika banyak yang berencana memanfaatkan long weekend ini untuk liburan bersama keluarga sembari menikmati tradisi unik yang akan menambah wawasan.
Bagi umat muslim, Hari Raya Idul Adha adalah hari besar keagamaan yang bertepatan dengan musim haji. Identik dengan menyembelih hewan kurban berupa sapi, kambing atau domba ternyata ada beragam tradisi unik di beberapa daerah di Indonesia.
Yuk simak tradisi unik apa saja, dan rekomendasi penginapan yang cocok untuk kamu dan keluarga!
Sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi, arak-arakan hasil tani dan ternak bakal diperebutkan dengan semarak oleh masyarakat setempat. Dipercaya menjadi kebiasaan para Wali Songo, tradisi Apitan ini juga menyuguhkan hiburan khas kearifan lokal. Wah, menarik banget ya!
Townhouse OAK IXO Hotel bisa jadi referensi menginap kamu karena dekat dengan Stasiun Poncol dan Stasiun Semarang Tawang. Vibe nya yang estetik juga akan menambah liburan kamu makin semangat dan kamu bisa datang ke Ikon kota Semarang, Tugu Muda hanya dengan berjalan kaki lho!
Tradisi Manten Sapi di Pasuruan merupakan bentuk syukur dan penghormatan bagi hewan yang akan disembelih. Menariknya sapi yang hendak dikurbankan akan didandani secantik mungkin dan dikalungi dengan bunga tujuh rupa, dibalut kain kafan, serban dan sajadah. Setelah didandani dan diarak menuju masjid setempat untuk diserahkan ke panitia kurban, daging sapi kurban akan dioleh dan disantap bersama-sama dengan warga. Terasa banget ya, kebersamaannya!
Super OYO 2001 Taman Dayu Villa Golf View bisa jadi referensi menginap kamu selama di Pasuruan. Kamu bisa berkunjung ke Pintu Langit Ledug Tretes, area wisata halal yang terletak di antara Gunung Arjuno, Welirang dan Gunung Penanggungan. Dengan fasilitas yang oke, kamu bisa dengan nyaman menikmati keindahan alam di Pasuruan, sembari mengenal tradisinya yang unik.
Sepintas hampir mirip dengan tradisi Apitan dari Semarang. Warga muslim Yogyakarta akan mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Arak-arakan hasil bumi ini berjumlah 3 buah gunungan yang tersusun dari rangkaian sayur-mayur dan buah. Di Yogyakarta, tradisi ini dilaksanakan setiap hari besar agama Islam. Masyarakat setempat percaya, apabila berhasil mengambil hasil bumi yang disusun dalam bentuk gunungan, bisa mendatangkan rezeki.
OYO Collection O 1626 Alena Residence cocok untuk kamu dan keluarga yang menikmati keramahtamahan kota Yogya, sembari menikmati tradisi Idul Adha setempat. Dekat dengan Tugu Yogyakarta, penginapan ini menjadi perpaduan antara kenyamanan dan keindahan yang juga dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.
Terdapat sebuah tradisi perayaan Idul Adha dari Cirebon yang dipercaya merupakan dakwah dari Sunan Gunung Jati sebagai penyebar agama Islam di tanah Cirebon. Tradisi ini disebut tradisi Gamelan Sekaten yang selalu dibunyikan setiap perayaan hari besar agama Islam yaitu, Idul Fitri dan Idul Adha. Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Muslim di Cirebon merayakan hari kemenangan. Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
OYO Collection O 1032 Rahayu Residence Syariah bisa jadi referensi penginapan kamu selama di Cirebon. Hanya berjarak 4 km dari Keraton Kasepuhan, kamu bisa menikmati wisata sejarah dan melihat keindahan tradisi di sini.
Yuk, jelajahi Indonesia sambil menginap dan berlibur di OYO! Download aplikasi OYO sekarang!
Please go back to portrait mode for the best experience
Comments are closed here.