Kemasyhuran Pulau Dewata memang sudah terkenal hingga penjuru dunia. Namun, Bali tidak hanya bisa dinikmati untuk berlibur. Ada banyak tradisi dan kebudayaan bermakna yang bisa dipelajari di provinsi ini. Beberapa contohnya adalah Ngaben, yang merupakan upacara kematian, lalu ada tari Pendet yang awalnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali, dan tak ketinggalan tradisi memakai Penjor, pernak-pernik untuk melengkapi perayaan Galungan, yang menjadi lambang syukur. Selain masih kental dengan unsur tradisi dan budaya asli, Bali juga didominasi oleh suku asli mereka. Begitu juga bahasa Bali yang digunakan di masyarakat luas. Uniknya lagi, Bali memiliki Subak, sebuah sistem penataan area pertanian, yang ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage) pada 2012 lalu.
Memperingati Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan penting dalam agama Hindu di Indonesia. Diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada setiap wuku Dungulan. Hari raya ini merayakan kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (ketidakbenaran) dalam kepercayaan Hindu.
Sejarah perayaan Galungan tidak dapat dipastikan dengan pasti mengenai siapa yang merayakan lebih dulu dan kapan pertama kali diadakan. Sebelum menjadi populer di Bali, Hari Raya Galungan diduga telah dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia. Menurut catatan dalam lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada tahun 882. Namun, perayaan ini kemudian sempat berhenti selama beberapa tahun, menyebabkan banyak raja yang berkuasa di Bali meninggal di usia muda dan seringkali bencana melanda Pulau Bali.
Sesuai dengan kepercayaan umat Hindu, Hari Raya Galungan bertujuan untuk memperingati kemenangan Dewa Indra dalam melawan Mayadenawa atau mewakili pertempuran antara kebaikan melawan kejahatan.
Perayaan Galungan mengajarkan manusia untuk mengendalikan nafsu, terutama nafsu buruk. Dalam kepercayaan Hindu, hawa nafsu manusia terbagi menjadi tiga kala, yaitu: Kala Amangkutat (nafsu ingin berkuasa), Kala Dungulan (nafsu ingin mengambil milik orang lain), dan Kala Galungan (nafsu ingin selalu menang dengan cara apa pun). Selain itu, Galungan juga menjadi momen untuk mengucapkan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas semua berkat yang diberikan, termasuk terciptanya alam semesta beserta segala isinya.
Jika sedang berada di Bali saat Hari Suci Galungan, berikut rekomendasi tempat wisata saat Galungan yang bisa kamu kunjungi:
Pura Tanah Lot juga akan dipadati oleh para umat Hindu yang ingin bersembahyang. Pura ini sangat unik, karena berada di atas batu karang yang terletak di sisi pantai Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Baca juga: Tanah Lot dan Uluwatu Bali Masuk 10 Tempat Sunset Terbaik di Dunia Namanya terdiri dari dua kata, “Tanah” jika diartikan maknanya adalah gili atau pulau, sedangkan “Lot” atau “Lod” punya arti laut. Jika digabungkan, Tanah Lot artinya adalah pulau kecil yang mengambang di laut. Di sekitar terumbu karang Pura Tanah Lot terdapat ular jinak berwarna hitam-putih yang dikeramatkan, karena dipercaya sebagai properti dewa dan penjaga candi atau pura dari pengaruh buruk.
Sebagai tempat ibadah suci umat Hindu, Pura Beji Sangit digunakan untuk memuja Tuhan dalam bentuk manifestasi Dewi Seri atau Dewi Kesuburan. Puranya punya bangunan indah dengan ukiran khas Buleleng dan berada di area persawahan luas. Lokasinya ada di Bali Utara, tepatnya di Jalan Raya Sangsit, Kabupaten Buleleng, Bali. Jarak menuju lokasi dari Denpasar, Bali sekitar 87 kilometer (km), dengan waktu tempuh dua jam lebih.
Pura Ulun Danu terletak di kaki Gunung Batu dan dibangun pada 1926. Pembangunan Pura Ulun Danu didedikasikan untuk Dewi Batari Ulun Danu atau Dewi Danau dan Sungai. Melansir dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, nama Ulun Danu jika diterjemahkan secara harfiah artinya adalah kepala danau.Nama tersebut sangat menggambarkan keadaan pura yang seperti mahkota di tengah danau. Diketahui bahwa Pura Ulun Danu merupakan kompleks sembilan pura yang berbeda. Setidaknya ada sekitar 285 pura lain yang khusus dibuat untuk dewa dan dewi air, pertanian, mata air suci, seni, dan kerajinan.
Tempat wisata di Bali lainnya yang dapat dikunjungi saat Galungan adalah Pura Besakih yang berada di lereng sebelah barat daya gunung tertinggi di Bali, yakni Gunung Agung. Dilansir dari situs Pemerintahan Kabupaten Karangasem, untuk menuju pura Besakih dari Kota Denpasar, bisa mengambil arah utara dengan menempuh perjalanan sejauh 25 km dari Kota Semarapura-Kabupaten Klungkung. Lokasinya ada di sebuah desa yang dianggap suci karena letaknya berada di ketinggian, namanya adalah Hulundang Basukih, yang kemudian berganti jadi Desa Besakih. Nama Besakih sendiri diambil dari bahasa Sansekerta, “Wasuki” yang jika diterjemahkan ke bahasa Jawa kuno jadi “Basuki” yang artinya selamat. Kata Besakih juga punya hubungan dengan mitologi Naga Basuki yang dipercaya sebagai makhluk penyeimbang Gunung Mandara.
Di kawasan perbukitan Peninsula, Bali berdiri sebuah patung megah Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan tinggi 120 meter. Perancangnya adalah seniman Bali bernama Nyoman Nuarta. Dikutip dari situs resminya, patung raksasa tersebut dikenal sebagai ikon Bali yang menggambarkan Dewa Wisnu di atas tunggangannya, seekor Elang mitologi bernama Garuda. Dewa Wisnu dalam mitologi Hindu merupakan dewa pelindung alam semesta, sedangkan Garuda adalah rekan kepercayaannya yang melambangkan kesetiaan dan pengabdian tanpa pamrih. Selain bisa melihat patung tersebut, wisatawan juga dapat menikmati keindahan taman budaya dengan luas mencapai 60 hektar, sekaligus melihat pertunjukan budaya.
Berada di bibir pantai yang curam, Pura Tanah Lot tampak begitu indah. Ketika air laut pasang, Pura Tanah Lot terlihat seperti daratan yang mengambang di tengah pantai. Para pengunjung baru bisa menginjakkan kaki di tempat ini saat air laut mulai surut. Di sekitar Pura Tanah Lot banyak terdapat gua. Ini dibentuk oleh air laut yang terus-menerus mengikis karangnya. Gua-gua ini kemudian menjadi tempat hidup bagi ular-ular laut yang jinak. Konon, ular-ular ini merupakan hewan milik dewa yang mendiami pura untuk menjaga kawasan suci Pura Tanah Lot. Karenanya tak boleh diusik. Pura Tanah Lot sendiri digolongkan ke dalam dang kahyangan atau tempat yang dibangun untuk menghormati para guru suci yang pernah datang untuk memberikan ajaran keagamaan.
Jika kamu berada di pulau Bali, berikut rekomendasi properti OYO yang pas untuk menemani liburan kamu:
OYO 1762 Hotel Astiti Graha Tanah Lot Pilihan penginapan terbaik untuk Anda. Dengan check-in 24/7 dan fasilitas standar, Hotel OYO 1762 menawarkan pengalaman check-in yang superior dengan harga terbaik. Para tamu dapat menikmati wi-fi gratis dan alat pemadam kebakaran untuk memastikan keamanan mereka. Terletak dalam jarak 1 km dari Tanah Lot dan 31 km dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, hotel ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menjelajahi atraksi wisata terbaik di Bali.
Belvilla Dedyluminous Near Sunset Beach Tanah Lot Rasakan pengalaman backpacking yang hemat di properti ini, yang menawarkan penyewaan sepeda motor dengan harga terjangkau. Lokasinya strategis dekat dengan Pantai Canggu yang hanya berjarak 12 km dan Pantai Seminyak yang berjarak 17 km. Terletak di lokasi yang sangat strategis, dekat dengan Tanah Lot yang hanya berjarak 7 km, Pantai Seseh 8 km, Pantai Pererenan 10 km, dan juga dekat dengan beberapa kafe dan restoran terkenal seperti Passo by Nook yang berjarak hanya 6 km, HoiAn by MeVui yang berjarak hanya 8 km, dan Pasar Pepito yang berjarak hanya 7 km. AC tersedia di setiap kamar, dengan kamar mandi yang dilengkapi dengan shower, shower tangan, dan pemanas air. Terdapat teras yang menghadap ke kolam renang, serta balkon yang dikelilingi oleh pemandangan sawah yang hijau dan subur, menawarkan ketenangan dari kebisingan kota. Dikelilingi oleh pemandangan sawah, dekat dengan Pantai Tanah Lot yang terkenal di Bali, dan dekat dengan beberapa kafe dan restoran trendi di daerah Canggu.
OYO 1207 Pondok 789 Near Canggu Echo Beach Terletak di jantung kota Bali, OYO 1207 Pondok 789 menawarkan hotel budget dengan fasilitas standar dengan harga terbaik. Hotel ini hanya berjarak 6 km dari Tanah Lot dan 27 km dari Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Tempat-tempat wisata lainnya juga dekat dengan hotel ini, seperti Pusat Kota Ubud, Pura Taman Ayun, Pura Jalan Raya Peliatan. Para tamu dapat menikmati berbagai fasilitas dan layanan termasuk check-in 24/7, Wi-Fi gratis, alat pemadam kebakaran. Kamar yang nyaman ini terletak di lantai dasar dan memiliki kulkas, AC, TV, dan kamar mandi dalam. Pengunjung dapat dengan mudah menjelajahi tempat-tempat wisata terdekat seperti Pantai Kuta, Sacred Monkey Forest Sanctuary dan Terasering Sawah Tegallalang yang berjarak sekitar 16 km, 24 km dan 35 km dari penginapan. Bandara Internasional Ngurah Rai berjarak 20 km.
Townhouse OAK Signature Bali Dilengkapi dengan fasilitas dan amenitis yang lengkap seperti kolam renang, mini bar, security, dan pelayanan staff yang ramah, Townhouse OAK Signature yang berada di pusat kota Denpasar ini dapat menjadi pilihan penginapan dengan kenyamanan luar biasa untuk Anda dan keluarga.
Selamat Hari Raya Galungan bagi yang merayakan. Nikmati keindahan pulau dewata bersama OYO Indonesia. Download aplikasi OYO sekarang
Please go back to portrait mode for the best experience
Comments are closed here.