Select Country
Select Country

Rekomendasi Pasar Tradisional di Yogyakarta yang Cocok Bagi Penikmat Kuliner

Kota Yogyakarta selalu menarik minat para pelancong dengan budaya hingga kulinernya yang menggugah selera. Tentu kamu pun sudah tak asing lagi dengan gudeg dan sambal goreng krecek. Dua makanan yang wajib dicicipi saat traveling ke Yogyakarta. Masih banyak kuliner tradisional yang dapat kamu jumpai dengan mudah di Yogyakarta. Kamu bisa melipir ke sejumlah pasar tradisional, maka akan menjumpai para pedagang kue tradisional hingga makanan berat yang akan memanjakan perut kosongmu.  

Kamu mau sarapan, beli camilan, maupun makan malam dengan kuliner tradisional di Yogyakarta? Cobalah kulineran di beberapa pasar tradisional berikut ini, ya! Pilihannya banyak banget! 

Pasar Ngasem 

Pasar Ngasem terletak di Jalan Polowijan, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Pasar tradisional ini dahulunya menjadi salah satu pusat perdagangan hewan peliharaan, khususnya burung. Lambat laun berubah menjadi tempat untuk jual beli beragam produk dan jajanan tradisional. 

Pasar yang berada di jantung Kota Yogyakarta ini sudah lama menjadi surga kuliner bagi warga lokal maupun wisatawan. Kamu bisa membeli sarapan di Warung Makan Yu Ngademi yang terkenal dengan bubur kreceknya. Kalau ingin makanan berkuah, bisa membeli soto ayam di Soto Pak Bejo. Pilihan lainnya, ada Brongkos Bu Rini yang sudah berjualan sejak tahun 1973. Buat kamu yang ingin menyantap kuliner manis, jenang gempol, apem, lupis, dan carabikang bisa menjadi pilihan. Minumnya, ada wedang sendang ayu yang terbuat dari jahe, kapulaga, cengkih, serai, kayu manis, kolang-kaling, air jeruk, dan gula batu. Wedang Sendang Ayu Bu Marsuwe bisa menjadi minuman hangat sebagai penutup kulineranmu saat di Pasar Ngasem. 

Pasar Legi Kotagede 

Beralih ke Pasar Legi Kotagede yang berada di Jalan Mentaok Raya, Purbayan, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Konon, pasar ini menjadi pasar tradisional tertua di Kota Yogyakarta. Sudah berdiri sejak masa Kerajaan Mataram Islam pada 1549. Sesuai dengan namanya, pasar ini akan lebih ramai pada hari pasaran Legi, sesuai penanggalan Jawa. Semakin banyak kesempatan untuk mendapatkan kuliner tradisional yang sudah langka. Terutama buat kamu yang ingin nostalgia dengan jajanan tradisional favoritmu saat masih kecil. 

Pasar Legi Kotagede menjadi surga untuk berburu kudapan tradisional. Deretan pedagang jajanan pasar bisa kamu jumpai di dekat pintu gerbang utama sisi utara. Beberapa jenis jajanan pasar mungkin cukup asing buatmu, seperti kipo, kue kembang waru, dan ukel manis. Jika beruntung, kamu bisa menjumpai pedagang berbagai jenis umbi-umbian. Ada uwi, kembili, enthik, garut, dan ganyong yang disantap dengan kelapa parut dan dicocol sedikit garam. Aneka rebusan seperti pisang, kacang tanah dan kedelai rebus pun ada di sini.

Pasar Beringharjo

Pasar tradisional ini paling populer di kalangan wisatawan. Lokasinya berada di kawasan Malioboro, tepatnya di Jalan Margo Mulyo Nomor 16, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Pasar tradisional ini tergolong lengkap sebagai tempat kulineran dan membeli oleh-oleh. Gak cuma di dalam pasar, kamu juga bisa kulineran di area sekitar pasar. Ada banyak pedagang kuliner tradisional yang bisa jadi pilihan. 

Terdapat beberapa kuliner legendaris di Pasar Beringharjo yang patut untuk dicicipi. Misalnya seperti Pecel Senggol Beringharjo yang cocok untuk menu sarapan. Nasi pecel yang disajikan dengan lauk baceman, telur gudeg, maupun burung puyuh. Kalau mau yang manis, ada Jenang Bu Darmini yang sudah berjualan sejak 1998. Bu Darmini menjual aneka jenis jenang, mulai jenang sumsum, jenang wajik, jenang mutiara, dan biji salak. Pilihan lainnya ada Es Dawet Mbah Hari yang terbuat dari cendol, cincau hijau, dan potongan nangka, kemudian disiram air santan serta gula merah.

Pasar Kranggan

Dekat dengan Tugu Yogyakarta, kamu akan menjumpai Pasar Kranggan. Pasar ini berada di Jalan Poncowinatan, Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. Buka mulai pukul 04.00 hingga 13.00 WIB. 

Kalau ketiga pasar sebelumnya menawarkan kuliner tradisional yang Jawa banget, berbeda dengan Pasar Kranggan. Kuliner di pasar tradisional ini menjadi simbol akulturasi budaya kuliner lokal Indonesia dengan masakan Oriental maupun Western. Kamu dapat menuju lantai dua untuk berburu kuliner yang memanjakan lidah. Roti Jala dan Ci Cong Fan Tanah Melayu, salah satu tempat makan yang menyajikan hidangan khas Melayu. Dari namanya saja, sudah bisa ditebak kalau beberapa hidangan yang disajikan dipengaruhi oleh masakan Oriental. Misalnya seperti cakwe dan ci cong fan, makanan khas Medan yang dibawa dari Guangdong, China. Makanan lokal juga tersedia, kamu bisa membeli rawon Jogja dan mangut ikan pari di Djaya Koeah. Gudeng Gongso Bu Tini, Gandos Rangin 35, dan Soto Sampah dapat kamu jumpai di luar bangunan pasar. Cocok untuk sarapan pagi yang mengenyangkan.

Pasar Pathuk

Tepat berada di sebelah timur Kampung Pathuk yang terkenal dengan ragam kuliner kualitas kelas satu. Pasar Pathuk bisa menjadi pilihan untuk kamu yang ingin berbelanja jajan pasar dan oleh-oleh khas Yogyakarta, terutama bakpia. Sejumlah produsen bakpia juga membuatnya langsung di pasar ini, lho. Jadi, harganya bisa lebih terjangkau dan kualitasnya lebih segar. 

Kuliner tradisional lain yang patut dicoba saat ke Pasar Pathuk, ada Nasi Kuning Muna Cung. Pilihan lainnya berupa Mie Ayam Bandung 59, Yammie Pathuk, Wedang Tahu Bu Sukardi, dan jenang gempol.

Pasar Prawirotaman

Pasar tradisional ini telah beroperasi sejak 1943, tetapi tampak lebih modern usai di revitalisasi. Terdiri dari empat lantai dengan foodcourt di rooftop. Lantai 1–3 untuk menjual kebutuhan pokok dan lantai 4 untuk area kerja, seperti ruang pertemuan, studio foto, dan mini lounge. Meski bangunannya tampak modern, tapi kamu tetap bisa berburu kuliner tradisional di sini. Jika ingin membeli jajan pasar, bisa menyusuri lantai 1–3. Jika ingin menikmati suasana berbeda dan dinein, bisa ke rooftop yang buka hingga malam hari. 

Beberapa kuliner tradisional yang dapat kamu cicipi di Pasar Prawirotaman, yakni kue carabikang, lupis ketan, gendar, dan geplak. Selain jajanan pasar yang manis, kamu bisa mencoba mi pentil khas Bantul. Mi pentil terbuat dari sari kelapa yang dicampur tepung tapioka dan disajikan dengan bumbu kacang atau bumbu petis.

Pasar Lempuyangan

Dekat Stasiun Lempuyangan, terdapat Pasar Lempuyangan yang menjadi tujuan wisata kuliner selanjutnya.Pasar Lempuyangan juga menawarkan sederet kuliner tradisional yang patut dicoba. Beberapa di antaranya merupakan kuliner legendaris yang sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu. Misalnya seperti Sate dan Tongseng Pak Tumijo yang sudah berjualan sejak 1982 di depan pasar tradisional tersebut. 

Kuliner lainnya yang sayang untuk dilewatkan, yakni Soto Lenthok Pak Yono, Bubur Jenang Bu Gesti, dan Lupis Bu Suharti. Semuanya buka sejak pagi hari, sehingga cocok untuk menu sarapan sebelum beraktivitas.  

Tujuh pasar tradisional untuk kulineran tradisional di Yogyakarta tersebut lokasinya dekat dengan pusat kota. Mudah dijangkau dan buka mulai pagi hari, cocok untuk kulineran hingga berburu oleh-oleh. Untuk semakin melengkapi wisata kuliner kamu, ini rekomendasi properti OYO yang sesuai dengan kebutuhan kamu: 

Super OYO 2041 Griya Aneka terletak sekitar 3,2 km dari Tugu Yogyakarta. Hotel ini terletak hanya 2 km dari stasiun Kereta Api Tugu. Perpaduan sempurna antara kenyamanan dan kedamaian, properti modern ini dilengkapi dengan interior standar dan kebutuhan kontemporer untuk pengalaman menginap yang menyenangkan. Hotel ini memiliki beberapa fasilitas dasar seperti Layanan Kebersihan Harian, Wifi Gratis, untuk kemudahan dan kenyamanan para tamu. 

Super OYO 91816 Griya Putih berlokasi di Baturetno, Banguntapan, penginapan ini dilengkapi dengan fasilitas memadai dan hanya berjarak 3km dari Bandara Adi Sucipto 

Super OYO Capital O 93240 Candra Dewi Hotel terletak di lokasi strategis, dengan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan penginapan selama di Yogyakarta. Pelayanan yang ramah, disediakan mushola dan tempat parkir yang luas, properti ini cocok untuk menemani liburan kamu selama di Yogyakarta.  

Jadi, sudah siap kulineran di mana? Jangan lupa, lengkapi wisata kamu bersama OYO.  

 

Comments are closed here.

Please rotate your device

Please go back to portrait mode for the best experience